Kisah Bung Hatta, Bapak Proklamator Yang Tak Mampu Membeli Sepatu
Tuesday, November 14, 2017
Add Comment
Tepat hari ini 10 November 2017, kita memperingati hari pahlawan, dimana pada tanggal 10 November 1945 ,ratusan pejuang Indonesia Melakukan perlawanan terhadap penjajah di kota Surabaya, dan pada hari itu juga banyak pejuang kemerdekaan yang kehilangan nyawanya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Maka dari itu setiap tanggal 10 November pasti selalu di peringati sebagai hari pahlawan.
Dan berbicara tentang pahlawan, definisi pahlawan sendiri Adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani. namun pendapat seseorang tentang pahlawan itu sendiri berbeda-beda misalnya saja, kita menganggap ibu dan ayah kita sebagai pahlawan dalam hidup Kita.
Namun untuk kali ini kita akan membahas tentang pahlawan kemerdekaan Indonesia, pahlawan pahlawan Indonesia sendiri sangat banyak dari pahlawan daerah, pahlawan Nasional, pahlawan kemerdekaan, dan pahlawan revolusi. Namun. Yang pasti mereka memiliki satu tujuan yang sama yaitu ingin memerdekakan bangsa Indonesia. Dan kita sebagai generasi penerus bangsa sudah sepantasnya ikut melanjutkan perjuangannya para pahlawan bangsa untuk memajukan negara kita Indonesia. Seperti yang dilansir dari www.kompas.com (10/11/2017).
www.boombastis.com
Berbicara tentang kemerdekaan, pasti kalian sudah mengenal siapa bapak proklamator kita kan? Ya.. dia adalah bapak Soekarno dan bapak moh.hatta, mereka merupakan 2 orang yang berpengaruh besar dalam kemerdekaan Indonesia, tentunya dengan tidak melupakan jasa jasa pahlawan yang lain yaa.
Dan setelah pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia , Soekarno dan Hatta ditetapkan sebagai presiden RI yang pertama dengan Soekarno sebagai presiden dan Hatta sebagai wakilnya. Dan kali ini kita akan membahas tentang sisi lain dari bung Hatta yang mungkin belum kalian ketahui sebelumnya.
Mohammad Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di bukit tinggi Sumatera barat, dan meninggal pada 14 Maret 1980 di Jakarta, seperti yang kita ketahui bung Hatta merupakan salah satu pahlawan yang berjasa bagi bangsa ini, ia bersama Soekarno Menjadi presiden dan wakil presiden RI yang pertama, namun dibalik sosok nya sebagai wakil presiden, Ternyata Bung Hatta termasuk orang yang cukup sederhana dalam kehidupan, dan menurut keluarga bung memang sudah sedari kecil hidup dengan kesederhanaan dan ia juga suka menabung.
Banyak yang baca :
Kisah perjuangan group band K-POP
Kisah sukses kegagalan berakhir menjadi presiden
Tapi dibalik kisah kisah yang pernah kita dengar tentang bung Hatta, ada satu kisah yang tentunya cukup membuat kita bersedih, yaitu kisah tentang bung Hatta yang tak mampu membeli sepatu idaman sampai akhir hayatnya. Saat itu pada tahun 1950 Bung Hatta pulang kerumahnya, dan pad saat sampai di rumah, ia langsung ditanya oleh sang istri ny.rahmi Rachim, sang istri bertanya mengapa uang ORI ( oeang republik Indonesia) di potong nilainya dari 100 menjadi 1, hal ini ditanyakan sang istri karena ia akhirnya tak bisa membeli mesin jahit yang ia idam idamkan akibat pengurangan mata uang tersebut.
Namun Bung Hatta tak memberi tahu alasan kebijakan tersebut dilakukan, bung Hatta hanya mengatakan bahwa ini demi kepentingan bangsa. Akan tetapi ada kisah yang lebih memilukan yaitu tak kesampaian nya keinginan bung Hatta untuk membeli sepatu Bally idamannya, bahkan sampai akhir hayatnya, miris sekali rasanya orang yang pernah menjadi orang nomor 2 di negeri ini tak mampu membeli sepatu, sebenarnya ia sudah lama mengidam-idamkan sepatu tersebut, ia pun terus menabung tapi sayang uang tabungan nya tersebut selalu habis untuk kepentingan sehari hari.
Dan di akhir hidupnya pada tahun 1980, ia masih menyimpan potongan kertas yang berisi iklan dan info penjual sepatu tersebut, tapi sayangnya sampai akhir hayatnya impian untuk mendapatkan sepatu tersebut tak terpenuhi, seperti yang dilansir dari www.detik.com (10/11/2017).
Sebenarnya bisa saja bung Hatta menggunakan kekuasaannya pada saat itu untuk membeli sepatu tersebut, namun hal ini tak dilakukannya, ia lebih memilih menggunakan uangnya untuk mendapatkan nya , walaupun akhirnya keinginannya tak terwujud, hal ini memberikan pelajaran bagi kita untuk selalu hidup sederhana dan tak memakai kekuasaan nya untuk mendapatkan sesuatu, tentu nya hal ini sangat berbeda dengan keadaan para pejabat negara saat ini, banyak para pejabat yang menggunakan kekuasaannya untuk mendapatkan sesuatu, bahkan para pejabat saat ini lebih cenderung terlibat dalam kasus korupsi, sungguh hal ini sangat di sayangkan.
Seharusnya kita bisa meneladani kehidupan bung Hatta, yang tetap hidup sederhana walaupun kita tahu ia pernah menjadi wakil presiden RI, tapi ia tak pernah menyalahgunakan wewenang nya.
Sekian dari saya. Dan terimakasih.
Sumber refrensi: m.detik.com/news/berita/d-1767957/bung-hatta--sepatu-bally-yang-tak-pernah-terbeli
www.google.co.id/amp/amp.kompas.com/nasional/read/2016/02/14/13100001/Mohammad.Hatta.dan.Tekad.Tak.Menikah.Sebelum.Indonesia.Merdeka
Dan berbicara tentang pahlawan, definisi pahlawan sendiri Adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani. namun pendapat seseorang tentang pahlawan itu sendiri berbeda-beda misalnya saja, kita menganggap ibu dan ayah kita sebagai pahlawan dalam hidup Kita.
Namun untuk kali ini kita akan membahas tentang pahlawan kemerdekaan Indonesia, pahlawan pahlawan Indonesia sendiri sangat banyak dari pahlawan daerah, pahlawan Nasional, pahlawan kemerdekaan, dan pahlawan revolusi. Namun. Yang pasti mereka memiliki satu tujuan yang sama yaitu ingin memerdekakan bangsa Indonesia. Dan kita sebagai generasi penerus bangsa sudah sepantasnya ikut melanjutkan perjuangannya para pahlawan bangsa untuk memajukan negara kita Indonesia. Seperti yang dilansir dari www.kompas.com (10/11/2017).
www.boombastis.com
Berbicara tentang kemerdekaan, pasti kalian sudah mengenal siapa bapak proklamator kita kan? Ya.. dia adalah bapak Soekarno dan bapak moh.hatta, mereka merupakan 2 orang yang berpengaruh besar dalam kemerdekaan Indonesia, tentunya dengan tidak melupakan jasa jasa pahlawan yang lain yaa.
Dan setelah pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia , Soekarno dan Hatta ditetapkan sebagai presiden RI yang pertama dengan Soekarno sebagai presiden dan Hatta sebagai wakilnya. Dan kali ini kita akan membahas tentang sisi lain dari bung Hatta yang mungkin belum kalian ketahui sebelumnya.
Mohammad Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di bukit tinggi Sumatera barat, dan meninggal pada 14 Maret 1980 di Jakarta, seperti yang kita ketahui bung Hatta merupakan salah satu pahlawan yang berjasa bagi bangsa ini, ia bersama Soekarno Menjadi presiden dan wakil presiden RI yang pertama, namun dibalik sosok nya sebagai wakil presiden, Ternyata Bung Hatta termasuk orang yang cukup sederhana dalam kehidupan, dan menurut keluarga bung memang sudah sedari kecil hidup dengan kesederhanaan dan ia juga suka menabung.
Banyak yang baca :
Kisah perjuangan group band K-POP
Kisah sukses kegagalan berakhir menjadi presiden
Tapi dibalik kisah kisah yang pernah kita dengar tentang bung Hatta, ada satu kisah yang tentunya cukup membuat kita bersedih, yaitu kisah tentang bung Hatta yang tak mampu membeli sepatu idaman sampai akhir hayatnya. Saat itu pada tahun 1950 Bung Hatta pulang kerumahnya, dan pad saat sampai di rumah, ia langsung ditanya oleh sang istri ny.rahmi Rachim, sang istri bertanya mengapa uang ORI ( oeang republik Indonesia) di potong nilainya dari 100 menjadi 1, hal ini ditanyakan sang istri karena ia akhirnya tak bisa membeli mesin jahit yang ia idam idamkan akibat pengurangan mata uang tersebut.
Namun Bung Hatta tak memberi tahu alasan kebijakan tersebut dilakukan, bung Hatta hanya mengatakan bahwa ini demi kepentingan bangsa. Akan tetapi ada kisah yang lebih memilukan yaitu tak kesampaian nya keinginan bung Hatta untuk membeli sepatu Bally idamannya, bahkan sampai akhir hayatnya, miris sekali rasanya orang yang pernah menjadi orang nomor 2 di negeri ini tak mampu membeli sepatu, sebenarnya ia sudah lama mengidam-idamkan sepatu tersebut, ia pun terus menabung tapi sayang uang tabungan nya tersebut selalu habis untuk kepentingan sehari hari.
Dan di akhir hidupnya pada tahun 1980, ia masih menyimpan potongan kertas yang berisi iklan dan info penjual sepatu tersebut, tapi sayangnya sampai akhir hayatnya impian untuk mendapatkan sepatu tersebut tak terpenuhi, seperti yang dilansir dari www.detik.com (10/11/2017).
Sebenarnya bisa saja bung Hatta menggunakan kekuasaannya pada saat itu untuk membeli sepatu tersebut, namun hal ini tak dilakukannya, ia lebih memilih menggunakan uangnya untuk mendapatkan nya , walaupun akhirnya keinginannya tak terwujud, hal ini memberikan pelajaran bagi kita untuk selalu hidup sederhana dan tak memakai kekuasaan nya untuk mendapatkan sesuatu, tentu nya hal ini sangat berbeda dengan keadaan para pejabat negara saat ini, banyak para pejabat yang menggunakan kekuasaannya untuk mendapatkan sesuatu, bahkan para pejabat saat ini lebih cenderung terlibat dalam kasus korupsi, sungguh hal ini sangat di sayangkan.
Seharusnya kita bisa meneladani kehidupan bung Hatta, yang tetap hidup sederhana walaupun kita tahu ia pernah menjadi wakil presiden RI, tapi ia tak pernah menyalahgunakan wewenang nya.
Sekian dari saya. Dan terimakasih.
Sumber refrensi: m.detik.com/news/berita/d-1767957/bung-hatta--sepatu-bally-yang-tak-pernah-terbeli
www.google.co.id/amp/amp.kompas.com/nasional/read/2016/02/14/13100001/Mohammad.Hatta.dan.Tekad.Tak.Menikah.Sebelum.Indonesia.Merdeka
0 Response to "Kisah Bung Hatta, Bapak Proklamator Yang Tak Mampu Membeli Sepatu"
Post a Comment
AYO SOB TINGGALKAN KOMENTAR YANG BIJAKSANA DAN BERBOBOT