Cara Mengetahui bakat yang ada dalam diri
Saturday, January 13, 2018
Add Comment
KELEBIHAN DARI KEKURANGAN
Anda percaya sama yang namanya "bakat"?
Kalau Saya, percaya gak percaya.
Anda percaya sama yang namanya "bakat"?
Kalau Saya, percaya gak percaya.
Seperti yang mungkin Anda tahu, saat ini lagi rame banget seleksi ajang pencarian bakat menyanyi seperti Indonesian Idol.
Saya awalnya juga gak tahu, gak suka nonton begituan, cuman pas lihat trending video di Youtube, kok banyak videonya. Yowislah. Mau gak mau jadi tahu.
Banyak orang menganggap jago nyanyi adalah bakat. Lagi-lagi, Saya sih setuju gak setuju.
Setujunya dimana?
Adanya bakat memang akan mempercepat proses belajar seseorang.
Gak setujunya dimana?
Kalau gak dilatih dengan serius, ya gak akan jadi apa-apa juga tuh bakat.
Kaya saya. Banyak orang ngira skill copywriting yang saya miliki ini adalah bakat. Aih, siapa bilang?
Kalaupun iya, sebenernya cuma bakat yang dibuat-buat. Apaan tuh? Bakat ku butuh 😅 (ngerti gak? Hahaha).
Ya, copywriting itu bisa dilatih, karena emang skill. Dan semua yang berbau skill, bisa dilatih. Gitu lah pokoknya.
Tahapan belajarnya ada empat:
Pertama, tidak tahu.
Kedua, tahu.
Ketiga, mampu.
Keempat, mahir.
Sayangnya, banyak orang di luar sana -bukan Anda lho ya- yang mereka berhenti dan merasa puas saat berada di tahapan ketiga, yakni mampu.
"Ah, da aku mah udah bisa..."
Beeeuh, mulai sombong. Baru gitu doang udah berhenti belajar. Plaaaak!
Parahnya lagi, mereka yang baru sekadar tahu, udah stop belajarnya.
"Ooooooooooh copywriting ya, tahu-tahu-tahu..."
Udah weh. Gitu doang. Ey.... Rek kitu wae? 😒
Padahal harusnya, mereka harus terus melatih skill tersebut sampai benar-benar di tahapan mahir, atau jago.
Indikatornya apa?
Saat Anda melakukannya, Anda gak banyak mikir lagi. Plus, pas ngelakuinnya, Anda gak butuh waktu lama. Otomatis. Des! Kaya dapet ilham gitu. Beeeuh...
Itulah saat dimana Anda berada dalam tahapan mahir. Jago banget.
Makanya jangan heran, saya akhirnya membuat ecourse mahir copywriting.
Kenapa? Karena pengen bantu Anda yang pengen naik ke level atau tahapan keempat ini, yakni mahir atau jago.
Wajar juga, ada 3500+ orang di Indonesia udah join ecoursenya, karena isinya "daging" banget. Itu kata mereka. Terbukti dengan adanya testimoni yang seabrek.
Walaupun begitu, Saya gak akan memaksa Anda untuk belajar copywriting langsung dari Saya. Terserah. Anda bisa belajar dimana aja, gak harus di mahircopywriting.com. Saran saya sih cuma satu: cari mentor yang terbaik di bidangnya. Belajar ke dia. Telen ilmunya. Udah kebayang siapa orangnya? Nah.
Jadi kalau saya, nulis itu bukan semata-mata karena bakat. Walaupun memang skill "communication" menjadi top 3 bakat terbesar saya, tapi kalau gak diasah, ya percuma.
Makanya terus dilatih setiap harinya, salah satunya dengan membuat status yang sedang Anda baca saat ini. 😊
By the way, Anda udah tahu kan bakat terpendam Anda apa?
By the way, Anda udah tahu kan bakat terpendam Anda apa?
Awas ah, jangan sampai gak tahu. Karena kalau belum tahu juga sampai sekarang, entar bisnisnya muter disitu-situ aja, gak maju-maju, gak sukses-sukses.
Maka temukanlah apa yang menjadi bakat terpendammu. Kelebihanmu. Cari tahu minimal 7 bakat.
Kalau saya sih udah. Mau tahu? Nih saya bocorin:
1. Competition. Makanya saya suka ikutan kontes-kontes gitu. Dari dulu, saat ada PKM dan PMW di kampus-kampus, sampai ikutan kontes affiliate di zaman now. Alhamdulillah, 18x ikutan, 18x juara. Izin Allah...
2. Communication. Makanya saya senang banget bicara, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan, seperti sekarang ini... Saya kan lagi bicara sama Anda. Kerasa? Hehe
3. Maximizer. Makanya saya punya prinsip saklek dalam hidup. Apaan tuh? Pertama, kalau belum ngerti, jangan tidur. Kedua, kalau belum bisa, jangan nyerah. Ketiga, kalau belum menghasilkan, jangan berhenti. Itu ngotot. Karena saya seorang maximizer.
Udah 3 aja ya. Aslinya, Anda mesti cari tahu 7 kelebihan (bakat terhebat) Anda. Dan gunakan kelebihan-kelebihan tersebut untuk mengakselerasi kesuksesan Anda.
"Lho kang kok bisa tahu sih bakatnya?"
Karena saya dulu pernah ikutan talent mapping pas awal mula buka bisnis. Jadi jelas, mesti fokus ngapain. Gak buang-buang waktu.
Tapi tenang, saya akan jualan tesnya. Toh gak ada linknya testnya kan barusan? Hehe.
Gak percaya? Cari aja coba di postingan ini, gak akan ada link tes talent mappingnya. Kalaupun ada, paling link mahircopywriting.com, karena pendaftaran ecoursenya emang lagi dibuka, takut lupa nginfoin. Hihihi
Makanya, kalau saat ini kamu belum nemuin kelebihanmu, ayo buruan segera cari tahu.
Dan gak cuma itu...
Setelah kamu tahu kelebihanmu, sekarang cari tahu juga apa kekuranganmu. Ini penting. Atas dasar itulah kenapa saya akhirnya terpanggil untuk menulis status ini...
Ya, temukan kelemahanmu.
Kalau saya, Alhamdulillah sih udah nemu. Apa itu?
Pertama, empathy (gak gampang empati). Makanya pas orang curhat ke saya, saya mah cenderung cuek. Dia mah mewek, saya mah kalem we. "Oh". Hahaha
Kedua, relator (gak mudah membangun relasi). Makanya saya gak gampang akrab sama lingkungan atau orang-orang baru.
Kaya susah gitu. Jangan heran, mesti teman di Facebook 5000, bahkan followersnya 134.000+, tapi teman saya di dunia nyata ya itu-itu aja. Dia lagi, dia lagi. Gak percaya? Tanya aja istri saya. He
Ketiga, context (gampang melupakan masa lalu). Makanya saya sering agak kurang romantis sama istri, "Yah, ingat gak dulu pas kita bla bla bla bla...". Harapan istri pasti saya bilang, "oh iya, inget".
Nyatanya, enggak. 🙈. #gubrak. Karena bagi saya, yang berlalu biarlah berlalu. Biarkan itu terukir dalam sejarah kehidupan kita. Ciaelaaah... #PRETT
Pertanyaan saya, apa kelemahanmu? Hayooo....
Pertanyaan saya, apa kelemahanmu? Hayooo....
Jangan sampai, ditanya kelebihan, gak tahu, ditanya kekurangan, gak tahu.
Euuh pantes hidup kamu teh gitu-gitu aja.. 😒
Mulai sekarang, ayo cari kekuranganmu.
(Jangan bilang kurang uang 👊) #tonjok
Lalu, ubah kekuranganmu itu jadi kelebihan.
Emang bisa?
Lha bisa... Gak ada yang gak bisa. Pokoknya kudu bisa!
Begini langkah-langkahnya....
Pertama, Terima Saja Kekuranganmu itu.
Karena siapa saja yang bisa menerima kelemahannya, sejatinya dia baru saja menambah 1 kelebihan pada dirinya...✍️
Syukuri aja kelemahannya. Terima dengan hati lapang dan penuh keikhlasan. Jangan banyak ngeluh dan protes. Jangan suka nganggap diri rengginang di kaleng Khong Guan, "aku mah apa atuh...", dst. Udah, terima aja.
Kedua, Tutupi Kekuranganmu itu dengan Kehadiran Tim.
Jangan ngabisin waktu dengan meratapi kekurangan. Capek.
Berusaha memperbaiki diri itu harus, supaya orang lain gak sakit hati gara-gara kekurangan yang kita punya. Tapi kalau dalam bisnis, daripada fokusnya kesitu, mendingan cari aja tim yang bisa nutupin kekurangamu itu.
Saya begitu.
Makanya kemana-mana saya selalu sama mas Mirza. Kenapa? Karena 3 bakat terbawah (kekurangan) saya, adalah 3 bakat teratasnya (kelebihan dia).
Juga sebaliknya, 3 bakat terbawah dia, adalah 3 bakat teratas saya. Cucok kan? Couplepreneur. Wkwkwk 🤣
Ketiga, Ubah Kekuranganmu itu Jadi Kelebihan.
Ketiga, Ubah Kekuranganmu itu Jadi Kelebihan.
Ini beneran keren!
Tentu, langkah-langkah sebelumnya harus dilakuin dulu. Udah, nurut aja ya.
"Emang bisa kang ngubah kelemahan jadi kelebihan?"
Yaelah, dibilangin kudu bisa. Mbuh piye carane. Ngotot!
"Contohnya kang?"
Kekurangan saya kan ada tiga tuh: gak gampang empati, gak mudah membangun relasi, dan gampang ngelupain masa lalu.
Tebak, apa kelebihan dari kekurangan saya itu?
Ya, bener. Eta pisan.
Kelebihannya:
- Gak gampang baperan. Jadi apapun kata orang, EGP (emang gue pikirin). Cuek aja kali, gak usah diambil hati. Lo mau nyinyir apa, terserah. Lo mau nyibir apa, seterah.
Sakarepmu! Gw mah bakal tetep maju.
- Gak bergantung sama orang. Karena gak mudah membangun relasi sama orang, akhirnya membuat saya gan kebergantungan sama mereka. Gimana mau bergantung, deket aja kagak. Jadi gak banyak ngarepnya, gak banyak kecewanya. Gak PHP.
- Gak bergantung sama orang. Karena gak mudah membangun relasi sama orang, akhirnya membuat saya gan kebergantungan sama mereka. Gimana mau bergantung, deket aja kagak. Jadi gak banyak ngarepnya, gak banyak kecewanya. Gak PHP.
- Gampang move on. Kan gampang lupain masa lalu tuh, jadinya saya gampang move on. Bangkrut, bangkit lagi. Gagal, coba lagi. Rugi, belajar lagi. Move-onnya cepet.
Gak gampang dibayang-bayangin kejadian di masa lalu. Let gone be bygone. Yang berlalu biarlah berlalu. Jangan sampai gagal move on.
Dapat insight dari tulisan ini?
Jadi, apa kelebihan dari kekuranganmu?
Ayo mikir atuh, otak teh dipake, tong dianggurkeun. Eeeeuh.... #PLAAAAK!
0 Response to "Cara Mengetahui bakat yang ada dalam diri"
Post a Comment
AYO SOB TINGGALKAN KOMENTAR YANG BIJAKSANA DAN BERBOBOT