Kisah Sukses Tukang Pos
Saturday, August 19, 2017
Add Comment
Sukses Tukang Pos
(steve geppi)
anyak anak yang "gila" komik di dunia ini.
Kesenangan anak terhadap komik melintasi batas negara, ras, dan agama. Namun
tak banyak anak yang kemudian berhasil mengembangkan kecintaan terhadap komik
menjadi sebuah usaha yang menghasilkan kekayaan berlimpah ruah.
Steve Geppi adalah
salah satu—untuk saya bahkan satu-satunya—jutawan Amerika yang membangun
kerajaan bisnis dalam bidang distribusi komik. Steve bukanlah orang yang luar
biasa.
la bukan putra mahkota konglomerat, bukan anak jenius yang
selalu lulus cum laude seperti Habibie, bukan ahli waris kerajaan, dan bukan
pula anak senator ternama di negeri impian itu.
Pekerjaan pertamanya adalah
tukang sortir buku-buku komik di belakang sebuah toko minuman keras.Waktu itu usianya masih 9 tahun. Pada usia 10 Steve bekerja
mengurusi pengembalian pajak bagi tetangganya. Ayahnya tak memiliki pekerjaan
Tujuh Orang "Gila" yang Sukses 55 yang jelas.
Dan pada usia 13 tahun
ia drop out dari sekolah. Selama s'atu tahun ia bekerja sebagai pengawas
anak-anak yang membolos sekolah. Steve menikah pada usia belia, 19 tahun.
Saat itu ia memerlukan pekerjaan tetap untuk memberi nafkah
pada keluarganya. Ia mengikuti test masuk sebagai mailman (tukang pos) dan
mendapatkan bayaran kurang lebih Rp6.000 per jam. la bekerja dari pukul 6 pagi
hingga pukul 14.30 siang hari, mengantarkan surat-surat.
Terkadang ia bekerja lembur menggantikan petugas yang absen.
Dalam lima tahun gajinya naik lima kali lipat, menjadi sekitar RplS.OOO per
jam. Tahun 1972, Steve mendapat ide bisnis secara tak sengaja. Waktu itu ia
melihat seorang keponakannya sedang membaca komik Batman.
Sudah lama ia tak menyentuh komik. Namun Georgie Kues, sang
keponakan itu membangkitkan kembali kecintaannya pada komik. la menyadari bahwa
pasti ada orang dewasa yang merasakan hal serupa bila melihat komik kesukaan
mereka di waktu kecil.
Steve lalu membeli sekeranjang komik bekas dari seorang
wanita dalam perjalanannya mengantar surat-surat. Kemudian ia menghabiskan
akhir pekannya untuk menyaksikan pameran komik, membeli dan menjualnya kembali
kepada penggemar lainnya.
Tahun 1974, usianya sekitar 26 tahun, Steve memutuskan untuk
berhenti sebagai tukang pos dan membuka toko komik. Rekan-rekannya menertawakan
keinginan Steve dan mengatakanbahwa ia pasti kembali setelah dua bulan.
Tapi mereka tidak pernah melihat Steve mengantar surat lagi
sejak saat itu. Toko pertama yang diberinya nama Geppi's Comic World, digelar
di basement sebuah toko reparasi televisi. Dan para pelanggannya kemudian menyarankan
agar harga komik lama tidak dijual murah, sebab orang yang mencari komik tua
tidak akan mempersoalkan masalah harga komik yang diinginkannya.
Tak ada yang. menyangka bahwa saran sederhana itu kelak-akan
membuat Steve menangguk keuntungan besar. Steve kemudian mengadakan perjalanan
panjang mengumpulkan komik bekas dan menyusunnya dalam berbagai kategori.
la menginvestasikan uang sekitar Rp6.000.000 untuk
mengumpulkan komik dan ditemani mobil van merek Ford ia melakukan perjalanan
menelusuri jalan-jalan di Pensylvania. Tanpa menyadari sepenuhnya apa yang
dilakukannya waktu itu, Steve sebenarnya menjadi Tujuh Orang "Gila"
yang Sukses 57 salah satu perintis bisnis komik eceran di Maryland. Industri
komik masih terhitung baru waktu itu. Tahun 1982, Steve telah memiliki 4 toko
komik, termasuk toko komik di daerah turis, Harborplace, Baltimore.
Tak lama setelah itu ia mendirikan jaringan distributor
komik, Diamond Comic Distributors. Setiap tahun pertumbuhan Diamond sekitar
40%. Pada waktu yang hampir bersamaan, ia merekrut orang-orang profesional
untuk mengontrol bisnisnya. Dewasa ini Diamond memiliki 27 gudang di Amerika,
Kanada, dan Inggris, dan mempekerjakan 900-an karyawan.
Steve menggunakan kecanggihan teknologi informasi untuk
memudahkan pelanggannya melakukan pemesanan ulang secara cepat dan memiliki
jaringan distribusi seperti bisnis makanan eceran dengan segala mata rantai
bisnisnya. Di Amerika, melalui Diamond Steve menguasai 45% pangsa pasar dalam
bisnis komik eceran. Tahun 1987 total penjualannya baru mencapai sekitar Rp38
milyar, dan melonjak menjadi Rp280 milyar pada tahun 1992.
Tahun berikutnya total penjualan mencatat angka tak kurang
dari Rp450 milyar, dan tahun 1994 melewati angka Rp500 milyar. (Semua angka
dalam tulisan ini dihitung dengan asumsi nilai tukar Rp2.500 per US dolar).
Steve Geppi adalah contoh bagaimana sebuah mimpi yang tak terlalu jelas pada
awalnya, kemudian menjadi kenyataan.
la menjadi rnilyarder tanpa modal besar dan tanpa pendidikan
yang berarti. Menurut orang-orang dekatnya, kunci keberhasilan Mr. Geppi adalah
visi bisnis yang luar biasa, keberanian mengambil risiko, dan keterampilan
untuk menarik minat dan simpati setiap orang yang ditemuinya.
Disamping itu bisa disimpulkan juga bahwa Mr. Geppi adalah
seorang yang sangat memperhatikan masukan dari pelanggannya, rendah hati, mau
belajar, dan tidak pernah merasa terlambat untuk mulai melakukan sesuatu. Saat
ini Mr. Geppi tidak lagi menge"ndarai mobil Fordnya yang tua.
la mengendarai sedan Lexus, mobil paling mewah yang
diproduksi Toyota Motor Corporation. Dalam sejarah Amerika, ia adalah
satu-satunya tukang pos yang berhasil menjadi milyarder. Indonesia memiliki
puluhan juta anak. Sebuah pasar yang luar biasa potensial.
Dan anak-anak itu akan lebih bahagia bila ada
"Geppi-Geppi" Indonesia yang memastikan mereka selalu menTujuh Orang
"Gila " yang Sukses 59 dapatkan komik yang mereka inginkan. Belum
termasuk para orangtlia yang juga memiliki komik-komik favorit yang jika
dimungkinkan ingin mereka koleksi untuk mengenang masa-masa bahagia waktu
kecil. Apakah Anda berminat untuk melayani kebutuhan ini?
0 Response to "Kisah Sukses Tukang Pos"
Post a Comment
AYO SOB TINGGALKAN KOMENTAR YANG BIJAKSANA DAN BERBOBOT