Sukses Tanpa Sekolah
Saturday, August 19, 2017
Add Comment
Sukses Tanpa Sekolah
(Thomas Alva Edison)
Anak kecil itu berlari-lari pulang ke rumahnya. Tangannya
yang mungil memegang sepucuk surat dari guru sekolahnya. Di ambang pintu rumah
ia berteriak, "Mama, Mama, ada surat dari Pak Guru".
Ibunya, Nancy Elliot, mantan guru, menyambut anak bungsu
dari tujuh bersaudara itu dengan ciuman dan pelukan penuh kasih sayang.
"Coba Mama lihat," ujarnya seraya membuka amplop surat dengan
hati-hati. Tangannya gemetar saat matanya menelusuri kata demi kata yang
terpampang jelas di hadapannya: "Anak ini terlalu bodoh untuk dididik.
Kami mengembalikannya pada Anda. Mulai besok, ia tak perlu
datang ke sekolah lagi." "Ma, mengapa Mama menangis?" tanya si
anak, penuh keluguan. Dengan cucuran air mata sang ibu meraih tubuh kecil itu,
memeluknya sambil berkata, "Thomas, I educate you my self."
Waktu itu, si anak berusia 7 tahun, dan baru tiga bulan
mengecap pendidikan formal di sekolah. Dan ia memang tak pernah masuk sekolah
lagi. Ketika usianya 12 tahun, anak yang dipanggil Thomas itu menjadi penjual
kue, koran, kacang, dan permen di kereta api. la pernah ditampar kondektur,
sehingga pendengarannya (telinga) rusak dan dilarang bekerja di kereta api.
Sungguh sulit dibayangkan bahwa anak yang "terlalu
bodoh", drop-out Sekolah Dasar, dan sempat menjadi pedagang asongan itu,
kemudian mencantumkan namanya dalam deretan ilmuwan paling terkemuka di muka
bumi. Tidak kurang dari 3-000 penemuan dicatat atas namanya, atau atas nama
orang-orang yang bekerja dengannya. Dialah Thomas Alva Edison.
Penemuan-penemuan seperti laboratorium riset untuk industri,
stasiun tenaga listrik, sistem distribusi Kstrik, fonograf (kemudian
dikembangkan menjadi taperecorder), kinetograf (kamera film), kinetoskop
(proyektor film), lokomotif listrik, mikrofon dan pengeras suara, adalah
beberapa contoh yang selalu dikaitkan dengan nama Edison.
Apakah Edison menjadi cerdas secara ajaib, sehingga ia
menjadi tokoh yang berhasil? Ternyata tidak. Meskipun ia sangat gemar membaca,
dan memiliki kemampuan yang luar biasa dalam berkonsentrasi sedemikian rupa,
sehingga melupakan Tujuh Orang "Gila" yang Sukses 47 semua hal di
luar subyek yang sedang diselidikinya, Edison juga seorahg pelupa berat.
Mungkin sulit dipercaya ketika suatu hari, saat masih asyik
memusatkan pikirannya untuk memecahkan sebuah masalah ilmiah, Edison pergi ke
kas negara untuk membayar pajak. la harus berdiri cukup lama, sebelum akhirnya
mendapat giliran.
Dan ketika gilirannya tiba, ia lupa narnanya sendiri. Salah
seorang tetangga, setelah mengetahui betapa ia kebingungan, mengingatkan bahwa
namanya adalah Thomas Alva Edison. Masih ada cerita lain yang tak kalah
menarik. Suatu pagi, setelah semalam suntuk bekerja di laboratorium, Edison
menantikan sarapannya. Mungkin karena terlalu lelah, ia tertidur di meja makan.
Salah seorang asistennya, yang baru saja selesai makan ham
dan telur, ingin mempermainkan dirinya. Ia meletakkan piring-piring dan cangkir
kosong di meja Edison. Beberapa menit kemudian, Edison bangun, mengusap matanya
dan melihat piring dan cangkir kosong.
Ia berpikir sebentar, lalu menyimpulkan bahwa tentunya ia
sudah sarapan sebelum tertidur. la lalu menjauhkan diri dari meja makan dan
mulai bekerja lagi. Thomas Edison tak akan pernah tahu duduk perkara yang
sebenarnya, jika asistenasistennya tidak tertawa terbahak-bahak.
Jadi, Thomas Alva Edison bukanlah seorang jenius dalam arti
yang dibayangkan banyak orang. Namun terbukti bahwa ia sukses luar biasa. Dalam
usia belasan tahun, ia dapat membuat beberapa peralatan mesin cetak telegrafis
yang dijualnya seharga US$40.000.
Pada usia 2$ tahun, ia mendirikan laboratorium riset untuk
industri. Dalam waktu 13 bulan, ia mencatatkan 400 macam penemuan. Saya kira
Edison benar, ketika ia mengatakan bahwa orang bisa berhasil bila memiliki 1 %
inspirasi (ide yang hebat) dan 99% perspirasi (keringat alias kerja keras).
Sayang, saya tak pernah berhasil menemukan, berapa harga keringat seorang
Edison, yang meninggal di West Orange, New York, 18 Oktober 1931, dalam usia 84
tahun. Anda tahu?
0 Response to "Sukses Tanpa Sekolah"
Post a Comment
AYO SOB TINGGALKAN KOMENTAR YANG BIJAKSANA DAN BERBOBOT