Pilih Passion Atau Kuliah?






Saat ini saya kuliah semester 6 dan baru tersadar bahwa saya salah jurusan dan saya tidak memiliki passion dalam kuliah. Apa yang harus saya lakukan?


Untuk menjawab pertanyaan diatas, tentu tak mudah, terlebih hal yang dibahas ialah mengenai passion atau gairah. Passion sendiri kalau dipikir-pikir merupakan barang langka yang tak mudah ditemukan. Beruntunglah bagi sebagian orang yang sedari awal atau sedari kecil sudah menemukan passionnya, tapi ada pula orang yang hingga berusia lanjut masih dalam rangka mencari-cari passionnya.




Pahamilah, sama dengan jodoh, passion merupakan suatu hal yang tak datang dengan sendirinya. Anda harus mencari dan menjemput hingga meninggal zona nyaman guna bertemu dengan passion Anda. seperti apa ciri-cirinya, mudahnya bisa diketahui saat Anda memasuki keadaan yang dinamakan Flow Ekstase, merupakan keadaan bebas dari gangguan emosional, jauh dari paksaan, penuh motivasi yang ditimbulkan oleh gairah dalam diri.


Setidaknya, itulah yang diri pribadi dapatkan ketika mengenyam bangku perkuliahan dahulu di bidang komunikasi. Salah jurusan ya bukan masalah, karena passion tak harus datang dari litelatur ilmu yang Anda pelajari dari dunia perkuliahan. Ingin meninggalkan kuliah lalu mengejar kuliah lain yang sesuai passion? Tentu tak bisa gegabah seperti itu, terlebih bukanlah Anda sendiri yang membiayai tiap sks di Anda kuliah. Serta Jelas pula keputusan tersebut akan menyakiti orang terdekat Anda, terutama keluarga.


Kuliah ya kuliah, mengejar passion ya passion. Bisa dibilang sama halnya dalam membahas agama, jangan sekali-sekali mencampur adukkannya dengan politik, apalagi agama cuma digunakan sebagai langkah memuluskan langkah dalam karier politik.







Langkah yang bijak ialah Anda tak harus menekuni passion Anda didalam bangku perkuliahan, Anda bisa mencari passion diluar lingkup tersebut. Misalnya saat ini Anda kuliah di bidang kesehatan, tapi passion Anda malah di dunia fotografi. Anda Cuma tinggal memanfaatkan waktu luang guna memahat passion yang telah menjadi hobi kekinian Anda. Biarpun ke depan Anda lebih memilih berprofesi sebagai Fotografer dibanding menjadi Dokter, itulah pilihan Anda. Setidaknya, Anda telah memiliki gelar akademis sebagai pijakan aman yang mampu menunjang masa depan.


Ketika Anda sedikit sulit menemukan role model yang tepat, Anda dapat menjadikan Ernesto Guevara de la Serna atau yang lebih dikenal dengan nama Che Guevara sebagai salah satu panutan. Seperti dilansir kongkowsehat.blogspot.co.id (22/10/2015), Che menyelesaikan studinya di bidang kedokteran. Dia sangat menaruh perhatian besar dibidang penyakit kulit Lepra pada tahun 1953.


Tapi, apa yang ia lakukan selepas kelar kuliah? Ia malah meminta izin kepada orang tuanya mengendarai ‘moge’ bersama teman baiknya berkeliling Argentina guna melihat langsung dinamika yang terjadi di negaranya, hingga akhirnya ia memutuskan menjadi seorang revolusioner yang berjuang bagi negara Kuba bersama Fidel Castro.


Demi mamaknai langkah Anda dalam mengejar passion, maka tak salah disini kita unduh pendapat dari Maulana Jallaludin Rumi, ‘menghancurkan berhala itu mudah, amat mudah, namun menganggap mudah menghancurkan hawa nafsu itu tolol, tolol sekali.’ Silahkan direnungkan.







Jangan lupa di share ya sob.

0 Response to "Pilih Passion Atau Kuliah?"

Post a Comment

AYO SOB TINGGALKAN KOMENTAR YANG BIJAKSANA DAN BERBOBOT

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel